SEJARAH MADRASAH AL-HUDA PADURENAN GEBOG KUDUS
(Wawancara Mustahal kepada KH. Baqir Tahun 2006)
Bermula dari Shilaturrahim saya (Mustahal) ke rumah Paman KH. Baqir di siang hari, saya bertanya kepada beliau tentang sejarah MI Al-Huda Padurenan mulai berdirinya (Awal mula bukane) dan seluk beluknya bagaimana? Kemudian KH. Baqir berkata :" Memang sudah lama saya mau bercerita tentang MI Al-Huda, nah.. sekarang kamu tanya malah kebetulan sekali, kemudian beliau bercerita sebagaimana berikut ini :
Berawal pada tahun 1932 KH. Tohar dan Kyai Mawardi mengaji Kitab Alfiyah Ibnu Malik ke Mbah Kyai Rajab ra (Rumah Kyai Rajab berada di utara MI NU Al-Huda sekarang). Kyai Rajab bilang "Aku leh iso mulang 2 kelas : Saat itu murid pertama hanya : Kyai Baqir, Kasirun, Rohmat, Wadli.
Alat tulis menggunakan SABAK disembunyikan didalam baju karena sarungan.
Kemudian dibuka Madrasah untuk umum ketika itu bulan Ruwah/Sya'ban diajar oleh Bapak Kyai Zamahsari.
Kemudian pada bulan Syawal dibuka Sekolahan Madrasah PNU (Persatuan Nahdlatul Ulama) , Doa sebelum belajar yang dibaca adalah do'a dibawah ini bibaca bersama-sama dan serempak :
تحصنت بذي الملك والملكوت واعتصمت بالعزة والجبروت وتوكلت على الملك الحي القيوم الحليم الذي لا ينام ولا يموت
Adapun Para Guru Madrasah PNU waktu itu adalah :
1. KH. Busyiri Panjunan
2. Kyai Maskub Panjunan
3. KH. Ridlwan Wergu Kulon
4. Kyai Mas'udi
5. Bapak Mastamin
6. Bapak Husni dari Lasem
7. Bapak Khuslan Bangsri (Kos di Prambatan)
8. Bapak Sumadi - Candi
9. Bapak Kusnin - Melati
10. Bapak Nuchin - Jurang
11. Bapak Jasmin - Besito
12 Bapak Maslam - Cikaran Dawe
13. Kyai Baqir (Menggantikan Bapak Kusnin )
Waktu itu masih zaman Belanda / sebelum zaman Jepang.
Kemudian datanglah Penjajah Jepang ke Indonesia, nah.. ketika zaman Jepang datang itu Gurunya cuma tinggal 3 orang yaitu :
1. KH. Busyiri Panjunan
2. Bapak Nuchin - Jurang
3. Bapak Kyai Baqir
karena banyak sekali orang yang kelaparan tidak kuat sekolah ("Ora kuat glawat") maka SEKOLAH DITUTUP
Selanjutnya Madrasah dipindah Pondok Wetan/Timur (Pondok Paris) guru-gurunya :
1. Bapak Jamasri
2. Bapak Romadlon
3. Bapak Kyai Baqir
4. Bapak Zaini
5. Bapak Kyai Busyro
"Kawit ono pangan" H. Sholeh ke rumah Kyai Baqir mengajak ayo sekolah dibuka kembali , dan dibukalah di sore hari , adapun para gurunya adalah :
1. Kyai Busyro
2. Bapak Romli
3. Kyai Baqir
4. Bapak Jamasri
5. Bapak Romadhon
6. Bapak Munthohar
Sekolahan sempat kacau sebab Hokokai pulang jam 2 siang.
Zaman Merdeka
Dibuka pagi bayak orang gembrudul sekolah ke SRI (Sekolah Rakyat Islam) , terjadi kasus bermasalah KH. Busyiri dipanggil ke Kecamatan, beliau jawab aku masih punya atasan yaitu Kyai Jalil Kajen, maka kasus dapat diselesaikan.
Zaman Refolusi 1954 Kacau sebab guru-gurunya menjadi pejuang, sekolahannya kacau tapi masih tetap jalan.
Zaman Komunis FDR (Front Demokrasi Rakyat) Guru guru diancam FDR tidak berani , gurunya tinggal :
1. Bapak Masrikin
2. Bapak Ngali
3. Bapak Sumardi (Mbah Sumar)
4. Kyai Khudlori
Zaman Refolusi ada kapal terbang ngebom Kudus, Kapal terbang lewat diatas Madrasah, murid-murid keluar masuk kelas melihat pesawat terbang , kalau terkena bom bisa berbahaya maika SEKOLAH DITUTUP.
Pada saat Madrasah vakum kegiatan, dipakai ngajar mbah Kyai Rajab setiap malam dengan baca SHOLAWAT NARIYAH tasbihnya JAGUNG setelah selesai lalu digoreng dan dikirim ke medan perang.
Lalu buka lagi Madrasah Wajib Belajar guru-gurunya
1. Bapak Soekardi
2. Hadiwiyoto - Muhammadiyah (Guru Umum)
Untuk melengkapi guru Umum maka guru di sini ditatar di belakang Mesjid gedhE dalam Penataran Satu bulan oleh Departemen Agama , yang ditatar yaitu :
1. Bapak A. Taufiq - Tamat Qudsiyah
2. Soekardi - Tamat TBS
3. H. Busyro
(Ikut ujian Guru Agama/UGA dan Lulus)
Kemudian guru-guru yang menyusul mengajar di MWB adalah :
1. Kyai Mahfudz - Daren
2. Bapak Yasin
3. Bapak Romli
dll (Jika ada nama-nama guru yang belum tercover dalam cerita ini kami mohon maaf).
(Demikian sekilah wawancara saya (Mustahal) kepada Kyai Baqir semasa beliau masih hidup , semoga tulisan ini berguna dan bermanfaat bagi yang membutuhkannya, dan semoga Allah memberikan Nikmat Qubur kepada para guru yang telah wafat. Amiiin)
Ada 1 belum tercantum buyut nyai Munalah pernah sekolah disana
BalasHapusAlamat Winong kaliwungu kudus. Masih saudara bu nyai Musminah